MPOID, atau sinestesia sentuhan cermin, adalah kondisi menarik yang menarik minat para ilmuwan dan peneliti dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini ditandai dengan individu yang merasakan sensasi fisik pada tubuhnya sendiri saat melihat orang lain disentuh atau mengalami kesakitan. Dengan kata lain, mereka mempunyai kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain hanya melalui observasi.
Ilmu pengetahuan di balik MPOID masih belum sepenuhnya dipahami, namun para peneliti telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir dalam mengungkap dasar neurologis dari kondisi ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan MPOID memiliki aktivitas yang meningkat dalam sistem neuron cermin, jaringan sel otak yang diaktifkan ketika seseorang melakukan tindakan tertentu dan ketika mereka mengamati orang lain melakukan tindakan yang sama. Peningkatan aktivitas ini diyakini bertanggung jawab atas kemampuan individu dengan MPOID untuk merasakan sensasi orang lain.
Penelitian juga menunjukkan bahwa individu dengan MPOID memiliki perbedaan dalam struktur otak dan konektivitas dibandingkan dengan populasi umum. Misalnya, penelitian menemukan bahwa individu dengan MPOID mengalami peningkatan volume materi abu-abu di area otak yang terkait dengan pemrosesan sensorik dan empati. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada komponen genetik atau perkembangan pada kondisi ini.
Meskipun MPOID sering dianggap sebagai kondisi unik dan langka, kondisi ini sebenarnya lebih umum terjadi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian memperkirakan bahwa hingga 1,6% populasi mungkin mengalami beberapa bentuk sinestesia, dengan sinestesia sentuhan cermin menjadi salah satu jenis yang paling umum. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada banyak individu yang memiliki kemampuan merasakan sensasi orang lain sampai tingkat tertentu.
Studi tentang MPOID dan bentuk sinestesia lainnya memiliki implikasi yang lebih luas terhadap pemahaman kita tentang empati dan cara kita memandang serta berinteraksi dengan orang lain. Dengan mempelajari individu dengan MPOID, peneliti berharap mendapatkan wawasan tentang mekanisme yang mendasari empati dan bagaimana empati diproses di otak. Penelitian ini berpotensi mengarah pada pengobatan baru untuk kondisi seperti autisme dan kecemasan sosial, yang ditandai dengan kesulitan dalam memahami dan merespons emosi orang lain.
Kesimpulannya, MPOID adalah kondisi menarik yang menawarkan jendela unik tentang cara kerja otak manusia. Dengan mempelajari individu dengan kondisi ini, para peneliti menyoroti interaksi kompleks antara persepsi, empati, dan kognisi sosial. Seiring dengan berkembangnya pemahaman kita tentang MPOID, pemahaman kita tentang seluk-beluk sifat manusia juga akan meningkat.
